Malaikat Ada Berapa Orang
Berapa jumlah malaikat yang ada?
Alhamdulillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Diantara tanda kebesaran dan kekuasaan Allah, Dia menciptakan makhluk yang jauh lebih besar dari pada jin dan manusia, selalu taat terhadap perintah dan mematuhi aturannya, dalam jumlah yang sangat banyak. Saking banyaknya, tidak ada satupun yang tahu populasinya kecuali Allah yang menciptakannya. Allah menjadikan mereka sebagai pasukan-Nya (junudullah). Berikut beberapa dalil yang menerangkan jumlah malaikat,
Pertama, firman Allah yang menyebutkan tentang pasukan-Nya,
وَمَا أَدْرَاكَ مَا سَقَرُ . لَا تُبْقِي وَلَا تَذَرُ . لَوَّاحَةٌ لِلْبَشَرِ . عَلَيْهَا تِسْعَةَ عَشَرَ
Tahukah kamu apakah (neraka) Saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. (Neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia. Dan di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga). (QS. Al-Muddatsir: 27 – 30)
Ketika turun ayat ini, Abu Jahal bekomentar,
أما لمحمد من الجنود إلا تسعة عشر
“Muhammad tidak memiliki pasukan kecuali 19 orang.”
Menanggapi ucapan lancang ini, Allah menurunkan ayat berikutnya yang menceritakan penjaga neraka. Di akhir ayat Allah menegaskan,
وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ وَمَا هِيَ إِلَّا ذِكْرَى لِلْبَشَرِ
“Tidak ada yang tahu berapa jumlah pasukan Tuhanmu kecuali Dia. Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia.” (QS. Al-Muddatsir: 31).
Ketika menafsirkan ayat ini, Al-Qurthubi mengatakan,
وما يدري عدد ملائكة ربك الذين خلقهم لتعذيب أهل النار إلا هو أي إلا الله جل ثناؤه
Tidak ada yang tahu jumlah Malaikat Tuhanmu, yang Dia ciptakan untuk menyiksa penghuni neraka kecuali Dia, yaitu Allah Ta’ala. (Tafsir Al-Qurthubi, 19/82).
Kedua, hadis tentang langit merintih
Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنِّي أَرَى مَا لَا تَرَوْنَ، وَأَسْمَعُ مَا لَا تَسْمَعُونَ أَطَّتِ السَّمَاءُ، وَحُقَّ لَهَا أَنْ تَئِطَّ مَا فِيهَا مَوْضِعُ أَرْبَعِ أَصَابِعَ إِلَّا وَمَلَكٌ وَاضِعٌ جَبْهَتَهُ سَاجِدًا لِلَّهِ، وَاللَّهِ لَوْ تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا
“Sesungguhnya aku melihat apa yang tidak kalian lihat, aku mendengar sesuatu yang tidak kalian dengar. Langit merintih… dan layak baginya untuk merintih. Tidak ada satu ruang selebar 4 jari, kecuali di sana ada malaikat yang sedang meletakkan dahinya, bersujud kepada Allah. Demi Allah, andaikan kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan sering menangis…” (HR. Ahmad 21516, Turmudzi 2312, Abdurrazaq dalam Mushanaf 17934. Hadis ini dinilai hasan lighairihi oleh Syuaib Al-Arnauth).
Allaahu akbar…, betapa banyaknya jumlah mereka..
Ketiga, hadis tentang baitul ma’mur
Ketika dinaikkan ke langit (kejadian mi’raj), Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat banyak hal luar biasa. Diantaranya adalah baitul ma’mur. Beliau menceritakan,
فَرُفِعَ لِي البَيْتُ المَعْمُورُ، فَسَأَلْتُ جِبْرِيلَ، فَقَالَ: هَذَا البَيْتُ المَعْمُورُ يُصَلِّي فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ، إِذَا خَرَجُوا لَمْ يَعُودُوا إِلَيْهِ آخِرَ مَا عَلَيْهِمْ
Kemudian ditunjukkan kepadaku baitul ma’mur. Akupun bertanya kepada Jibril, beliau menjawab, ‘Ini Baitul Ma’mur, setiap hari ada 70.000 malaikat yang shalat di dalamnya. Setelah mereka keluar, mereka tidak akan kembali lagi, dan itu menjadi kesempatan terakhir baginya.‘ (HR. Bukhari 3207, Muslim 164, Nasai 448 dan yang lainnya). Subhanallaah..
Semoga Allah menjadikan kita hamba yang senantiasa takut kepada-Nya dan mengagungkannya.
Ditulis oleh ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina www.KonsultasiSyariah.com)
🔍 Memegang Kemaluan Suami, Cara Rujuk Talak 2, Sudah Menopause Keluar Darah Lagi, Doa Tutup Tahun Hijriyah, Doa Tawaf Wada, Menghilangkan Pelet
Visited 240 times, 1 visit(s) today
Malaikat merupakan salah satu makhluk Alloh Subhanahu wa ta’ala yang senantiasa beribadah kepada-Nya. Kedudukan mereka di sisi Alloh Subhanahu wa ta’ala sangat dekat. Karena itu, mendapat doa dari Malaikat menjadi sebuah keberuntungan tersendiri bagi seorang Mukmin. Betapa tidak, setiap doa yang diucapkan oleh Malaikat ini sudah pasti akan dikabulkan Alloh Subhanahu wa ta’ala. Alloh Subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya, “Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atasnya (karena kebesaran Tuhan) dan Malaikat-Malaikat bertasbih serta memuji Robbnya dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa sesungguhnya Alloh Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Asy-Syura: 5).
Lantas amalan apa yang membuat Malaikat bersholawat, beristigfar dan berdoa untuk manusia?
Pertama; Orang yang tidur malam dalam keadaan bersuci (berwudhu) lebih dulu
Dari Ibnu ‘Abbas rodiyallohu anhu, bahwa Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda,
طَهِّرُوْا هَذِهِ اْلأَجْسَادَ طَهَّرَكُمُ اللهُ، فَإِنَّهُ لَيْسَ مِنْ عَبْدٍ يَبِيْتُ طَاهِرًا إِلاَّ بَاتَ مَعَهُ فِيْ شِعَارِهِ مَلَكٌ، لاَ يَنْقَلِبُ سَاعَةً مِنَ اللَّيْلِ إِلاَّ قَالَ: اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِعَبْدِكَ فَإِنَّهُ بَاتَ طَاهِرًا
“Sucikanlah badan-badan kalian, semoga Alloh mensucikan kalian. Karena tidak ada seorang hamba pun yang tidur malam dalam keadaan bersuci (berwudhu), melainkan satu Malaikat akan bersamanya di dalam bajunya. Tidak ada satu saat pun dia membalikkan badannya, melainkan seorang Malaikat akan berkata (berdoa), “Ya Alloh, ampunilah hamba-Mu ini, karena ia tidur malam dalam keadaan suci.” (HR. Ath-Thobroni)
Hadits ini menunjukkan keutamaan orang yang tidur di waktu malam dalam keadaan berwudhu terlebih dahulu, bahwa mereka adalah orang-orang yang akan mendapatkan doa kebaikan dari para Malaikat. Bahkan, jika dia bangun di waktu malam, lalu dia berdoa kepada Alloh Subhanahu wa ta’ala, memohon kebaikan dalam urusan dunia maupun akhirat, doanya akan dikabulkan oleh Alloh Subhanahu wa ta’ala. Karena itu, marilah kita kerjakan amalan yang nampaknya sepele atau sederhana ini, padahal keutamaannya sangat besar.
Kedua; Orang yang sedang duduk di dalam masjid, menunggu waktu sholat
Dari Abu Huroiroh rodiyallohu anhu, sesungguhnya Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam pernah bersabda,
مَا قَعَد أَحَدُكُمْ يَنْتَظِرُ الصَّلاَةَ فِيْ صَلاَةٍ ، مَا لَمْ يُحْدِث،ْ تَدْعُوْ لَهُ الْمَلاَئِكَةُ : اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اَللَّهُمَّ ارْحَمْهُ
“Tidaklah salah seorang di antara kalian duduk menunggu sholat, (kecuali) dia berada di dalam sholatnya (yakni dia mendapat pahala seperti orang yang sedang sholat), selama ia berada dalam keadaan tidak batal wudhunya (yakni masih dalam keadaan suci), dan para Malaikat akan mendo’akannya: “Ya Alloh, ampunilah dia. Ya Alloh, sayangilah dia.” (HR. Muslim)
Hadits tersebut menunjukkan keutamaan orang-orang yang duduk di masjid untuk menunggu waktu sholat selama belum batal wudhunya, bahwa para Malaikat akan mendoakan rahmat dan ampunan untuknya.
Ketiga; Orang yang berada di Shof (barisan sholat) yang paling depan dalam sholat berjama’ah
Dari An-Nu’man bin Basyir rodiyallohu anhu beliau berkata, ‘aku mendengar Rosulululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى الصَّفِّ الْأَوَّلِ أَوِ الصُّفُوْفِ الْأَوَّلِ
“Sesungguhnya Alloh dan para Malaikat-Nya bersholawot kepada orang-orang yang berada di shof pertama, atau di beberapa shof yang awal.” (HR. Ahmad)
Hadits ini menunjukkan keutamaan berada di shof terdepan dalam sholat berjama’ah, dimana Alloh Subhanahu wa ta’ala dan para Malaikat-Nya bersholawat kepada mereka. Makna bahwa Alloh Subhanahu wa ta’ala bersholawat untuk hamba-Nya, adalah Alloh l merahmati hamba-Nya tersebut. Sedangkan Malaikat bersholawat untuk orang-orang mu’min yang melakukan amalan ketaatan tertentu, artinya para Malaikat mendoakan kebaikan untuk kaum muslimin.
Keempat; Orang yang menyambung Shof dalam sholat berjama’ah
Yakni tidak membiarkan adanya celah dalam shof. Diriwayatkan dari ‘Aisyah rodiyallohu anha, ia berkata, ‘Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى الَّذِيْنَ يَصِلُوْنَ الصُّفُوْفَ وَمَنْ سَدَّ فُرْجَةً رَفَعَهُ اللهُ بِهَا دَرَجَةً
“Sesungguhnya Alloh dan para Malaikat-Nya bersholawat kepada orang-orang yang menyambung shof-shof dalam sholat. Siapa saja yang mengisi bagian shof yang lowong, maka Alloh akan mengangkatnya satu derajat.” (HR. Ibnu Majah)
Hadits ini menunjukkan keutamaan merapatkan shof dalam sholat berjama’ah, dan tidak membiarkan adanya celah atau lobang sedikitpun di tengah shof.
Kelima; Orang yang mengucapkan “Aamiin” ketika imam selesai membaca Al-Fatihah
Jika ucapan “aamiin” kita bersamaan dengan “aamiin” nya para Malaikat, maka Alloh Subhanahu wa ta’ala akan mengampuni dosa-dosa kita yg telah lalu. Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا أَمَّنَ الإِمَامُ فَأَمِّنُوا فَإِنَّهُ مَنْ وَافَقَ تَأْمِينُهُ تَأْمِينَ الْمَلاَئِكَةِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Apabila imam mengucapkan “aamiin”, maka ucapkanlah “aamiin”. Karena siapa yang ucapan aamiinnya bersamaan dengan ucapan aamiinnya para Malaikat, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Al-Bukhori dan Muslim)
Tentunya, hal yang seperti ini, hanya bisa kita amalkan kalau kita selalu sholat berjamaah di masjid, atau berjama’ah di selain masjid, bagi mereka yg mempunyai udzur.
Keenam; Orang yang tetap duduk di tempat sholatnya setelah melakukan sholat
Hal ini dilakukan dalam rangka menanti sholat berikutnya ataupun untuk berdzikir dan lain sebagainya. Diriwayatkan dari Abu Huroiroh rodiyallohu anhu Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda,
الْمَلاَئِكَةُ تُصَلِّي عَلَى أَحَدِكُمْ مَا دَامَ فِيْ مُصَلاَّهُ الَّذِي صَلَّى فِيْهِ مَا لَمْ يُحْدِثْ تَقُوْلُ: اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اَللَّهُمَّ ارْحَمْهُ
“Para Malaikat akan selalu bersholawat kepada salah seorang di antara kalian, selama ia tetap berada di tempat sholatnya, selama wudhunya belum batal. Dan para Malaikat mengucapkan, ‘Ya Alloh, ampunilah ia. Ya Alloh, sayangilah ia.’” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)
Ketujuh; Orang yang melakukan Sholat Shubuh dan ‘Ashar pada waktunya
Dari Abu Huroiroh rodiyallohu anhu, bahwa Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda,
يَتَعَاقَبُونَ فِيكُمْ مَلَائِكَةٌ بِاللَّيْلِ وَمَلَائِكَةٌ بِالنَّهَارِ وَيَجْتَمِعُونَ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ وَصَلَاةِ الْعَصْرِ ثُمَّ يَعْرُجُ الَّذِينَ بَاتُوا فِيكُمْ فَيَسْأَلُهُمْ وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ كَيْفَ تَرَكْتُمْ عِبَادِي فَيَقُولُونَ تَرَكْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ وَأَتَيْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ
“Para Malaikat (penjaga) malam dan Malaikat (penjaga) siang silih berganti mendatangi kalian. Dan mereka berkumpul (bertemu) saat sholat Shubuh dan Ashar. Kemudian Malaikat yang menjaga kalian naik ke atas (langit) hingga Alloh Ta’ala bertanya kepada mereka, dan Alloh lebih mengetahui keadaan mereka (para hamba-Nya): “Dalam keadaan bagaimana kalian tinggalkan hamba-hamba-Ku?” Para Malaikat menjawab: “Kami tinggalkan mereka dalam keadaan sedang mendirikan sholat. Begitu juga saat kami mendatangi mereka, mereka sedang mendirikan sholat.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)
Kedelapan; Orang-orang yang berinfak
Dari Abu Huroiroh rodiyallohu anhu, beliau berkata, ‘Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيْهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُوْلُ أَحَدُهُمَا: اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا، وَيَقُوْلُ اْلآخَرُ: اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
“Tidak ada satu hari pun di mana pada pagi harinya seorang hamba berada padanya, melainkan ada dua Malaikat turun kepadanya, salah satu di antara keduanya berkata: “Ya Alloh, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak.” Dan yang lainnya berkata: “Ya Alloh, hancurkanlah (harta) orang yang kikir.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim)
Kesembilan; Orang-orang yang menjenguk orang yang sakit
Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam pernah bersabda,
إِذَا عَادَ الرَّجُلُ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ مَشَى فِيْ خِرَافَةِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَجْلِسَ فَإِذَا جَلَسَ غَمَرَتْهُ الرَّحْمَةُ، فَإِنْ كَانَ غُدْوَةً صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُمْسِيَ، وَإِنْ كَانَ مَسَاءً صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُصْبِحَ
“Apabila seseorang menjenguk saudaranya yang muslim (yang sedang sakit), maka (seakan-akan) dia berjalan sambil memetik buah-buahan Surga, sampai dia duduk. Apabila sudah duduk, maka diturunkan kepadanya rahmat dengan deras. Apabila menjenguknya di pagi hari, maka tujuh puluh ribu Malaikat mendo’akannya agar mendapat rahmat hingga waktu sore tiba. Apabila menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu Malaikat mendo’akannya agar diberi rahmat hingga waktu pagi tiba.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Para malaikat dikisahkan pernah mendatangi orang-orang pilihan Allah SWT untuk menjalankan tugasnya. Mereka biasa menampakkan diri dalam wujud manusia.
Kisah tersebut diceritakan dalam 'Alam al-Mala'ikah al-Abrar dan Alam al-Jinn wa asy-Syayathin karya Umar Sulaiman Abdullah Al-Asyqar yang diterjemahkan Kaserun AS. Rahman. Manusia pilihan ini berasal dari kalangan para nabi.
Dikisahkan, Nabi Ibrahim AS pernah didatangi beberapa malaikat dalam wujud manusia. Beliau tidak mengetahui sosok tersebut sampai akhirnya para malaikat menjelaskan jati dirinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut riwayat dari Sa'id bin Jubair, As-Suddi, Qatadah, dan Muhammad bin Ishaq yang dinukil Ibnu Katsir dalam Qashash al-Anbiyaa, kala itu Nabi Ibrahim AS terus mendesak para malaikat yang datang ke rumahnya dengan berbagai pertanyaan.
"Apakah kalian mau menghancurkan suatu negeri yang di dalamnya masih ada orang-orang yang beriman, tiga ratus orang mungkin?" tanya Nabi Ibrahim AS.
Para malaikat menjawab, "Tidak sampai sebanyak itu."
Nabi Ibrahim AS bertanya lagi, "Empat puluh orang mungkin"
"Tidak sampai sebanyak itu," jawab malaikat.
Nabi Ibrahim AS terus bertanya, "Empat belas orang mungkin?"
Para malaikat menjawab, "Tidak sampai sebanyak itu."
Menurut Ibnu Ishaq, Nabi Ibrahim AS terus bertanya tentang jumlah orang beriman dalam negeri itu. Kaum dari suatu negeri yang dimaksud dalam percakapan Nabi Ibrahim AS dan malaikat itu adalah kaum Nabi Luth AS.
Para malaikat juga pernah mendatangi Nabi Luth AS dalam wujud pemuda-pemuda tampan. Kedatangan mereka membuat Nabi Luth AS gelisah dan khawatir takut akan diganggu kaumnya. Diketahui, kaum Nabi Luth AS adalah kaum yang jahat dan gemar melakukan hubungan sesama jenis.
Hal tersebut diceritakan dalam Al-Qur'an. Allah SWT berfirman dalam surah Hud ayat 77,
وَلَمَّا جَاۤءَتْ رُسُلُنَا لُوْطًا سِيْۤءَ بِهِمْ وَضَاقَ بِهِمْ ذَرْعًا وَّقَالَ هٰذَا يَوْمٌ عَصِيْبٌ ٧٧
Artinya: Ketika para utusan Kami (malaikat) itu datang kepada Lut, dia merasa gundah dan dadanya terasa sempit karena (kedatangan) mereka. Dia (Lut) berkata, "Ini hari yang sangat sulit."
Ibnu Katsir mengatakan dalam Al-Bidayah wa an-Nihayah, para malaikat itu menampakkan diri dalam wujud pemuda tampan. Kedatangan mereka untuk menghancurkan kaum Nabi Luth AS. Setelah itu, Allah SWT menimpakan hukuman pada kaum itu.
Selain mendatangi Nabi Ibrahim AS dan Nabi Luth AS, para malaikat juga mendatangi Nabi Muhammad SAW. Ini terjadi berkali-kali dan dalam wujud beragam.
Malaikat Jibril pernah mendatangi manusia dalam wujud Dihyah bin Khalifah al-Kalbi, seorang sahabat yang begitu tampan. Kala itu, Aisyah RA melihat Rasulullah SAW meletakkan tangan pada kuda Dihyah al-Kalbi dan berbicara padanya. Ketika Aisyah RA bertanya tentang orang itu, Rasulullah SAW menjawab, "Ia adalah Jibril dan ia menyampaikan salam kepadamu." (HR Ahmad dalam Musnad)
Terkadang Jibril mendatangi Rasulullah SAW dalam rupa seorang Badui. Banyak sahabat yang melihat ketika Jibril datang dalam wujud manusia. Dalam Shahih Bukhari dan Muslim terdapat hadits yang berasal dari Umar bin Khaththab, ia menceritakan melihat laki-laki berpakaian putih dan berambut hitam. Laki-laki itu duduk di dekat Rasulullah SAW dan bertanya tentang suatu hal.
"Ketika kami sedang duduk di sisi Rasulullah SAW, muncullah seorang laki-laki yang berpakaian sangat putih dan berambut sangat hitam. Pada dirinya tidak tampak bekas melakukan perjalanan dan tidak seorang pun dari kami yang mengenalnya. Laki-laki itu duduk di dekat Rasulullah, menyandarkan kedua lututnya pada lutut beliau dan meletakkan kedua telapak tangan di atas paha beliau. Laki-laki itu berkata, 'Wahai Muhammad, beri tahukanlah aku tentang Islam'."
Dalam hadits tersebut, malaikat yang menyamar manusia itu menanyakan perihal iman, ihsan, dan kiamat beserta tanda-tandanya. Setelah itu, Rasulullah SAW memberitahu para sahabat bahwa orang yang bertanya itu adalah Malaikat Jibril yang bertujuan mengajarkan agama pada para sahabat.
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
by BP » Tue Jun 27, 2006 6:58 pm
MALAIKAT ADA YANG MEMBANGKANG?Yudas 1 : 6"Dan bahwa ia (Yesus) menahan malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang menginggalkan tempat kediaman mereka dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar" JAWAB : Benar! Yudas menunjuk kepada para malaikat yang tidak tinggal di dalam kedudukan kekuasaan seperti semula, tetapi memberontak terhadap Allah, melanggar hukum-Nya dan yang kini terpenjara sambil menunggu penghakiman. Akan tetapi, tidak semua malaikat terjatuh itu terpenjara, karena Iblis dan banyak setan berkeliaran di bumi saat ini. * 2 Petrus 2:4, "Sebab jikalau Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka dan dengan demikian menyerahkannya ke dalam gua-gua yang gelap untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman;" Ayat ini dengan tegas menunjuk kepada malaikat yang ikut memberontak bersama Iblis melawan Allah menjadi roh jahat yang dibicarakan dalam Perjanjian Baru. Mengapa ada roh-roh jahat dalam gua-gua gelap, dan yang lain bebas untuk bekerja bersama dengan Iblis di bumi ini tidak dijelaskan dalam Alkitab.
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,